PASKIBRA DARI PRAMUKA, KOK BISA ?
PASKIBRA DARI PRAMUKA, KOK BISA ?
PASKIBRAKA
hasil karya besar dan warisan Gerakan Kepanduan
(PRAMUKA)
Sebuah Gagasan Menjadi Sebuah Karya,
PASKIBRAKA, siapa sih yang tidak kenal pasukan ini? Mereka memiliki tugas utama mengibarkan bendera duplikat pusaka kebanggaan bangsa kita yaitu Sang Saka Merah putih pada upacara peringatan proklamasi kemerdekaan indonesia tepatnya 17 agustus di istana Negara atau pada hari-hari besar nasional lainya.PASKIBRAKA merupakan akronim dari Pasukan Pengibar Bendera, sejarah berdirinya sangatlah panjang dan harus di berikan apresiasi lebih oleh kita.
Dimulai dari awal kemerdekaan tepatnya pada tahun 1946 dengan gagasan yang dimiliki oleh Husein Mutahar, pada waktu itu beliau menjabat sebagai Mayor Ajudan Presiden Soekarno, beliau mendapat perintah untuk mempersiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman istana gedung Agung Yogyakarta, pada saat itulah Husein Mutahar memiliki gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru tanah air, kerena mereka adalah generasi penerus bangsa, gagasan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa indonesia. Pengibaran bendera bisa menjadi simbol perjuangan dan nilai-nilai bangsa.
Husein Mutahar adalah orang yang sangat berjasa dalam perintisan dan pendirian PASKIBRAKA, dapat dikatakan Husein Muthar adalah bapak PASKIBRA Indonesia, bukan hanya Husein Mutahar saja yang mengambil andil dalam penataan PASKBIRKA, masih banyak tokoh-tokoh lainya, seperti Idik Sulaiman yang telah mencetuskan akronim PASKIBRAKA sebagai pengganti pasukan pengerek bendera(dari tahun 1967-62), dan beliau juga yang merancang baju untuk upacara PASKIBRAKA serta atribut dan lambang paskibra (bunga teratai) bukan hanya itu saja Idik Sulaiman merancang konsep silabus pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan PASKIBRAKA, Darminto Surapati merupakan pakar PBB dan ahli dalam pelatihan dan pendidikan tatacara upacar dan tapak-tapak pengibaran, dalam hal pembinaan mental di dalam kehidupan sehari-hari selama anggota Paskibraka berada di asrama ada Soebedjo dan Bunda Bunakim.Mereka semua senantiasa bekerja dan berjalan bersama membangun suatu bangunan yang sangatlah utuh, merekalah adalah pandu-pandu terbaik bangsa yang berhasil menciptakan karya luar biasa, dengan hati-hati berhasil menyusun dan membuat konsep secara detail tentang PASKIBRAKA.
Mata Rantai Yang Sengaja Diputus
SALAAM..... PRAMUKA......!!!!! mungkin pembaca akan tercengang, kenapa awal paragrafnya mengunakan kata itu, bukankah pada pembahasan awal sudahlah jelas kita sedang membahas PASKIBRAKA, lantas kenapa yang digunakan adalah “Salam PRAMUKA” bukan “Salam paskibra”..??(bukankan itu pertanyaan yang ada di benak pembaca). Pertanyaan pembaca akan terjawab jika telah selesai membaca tulisan ini.
Husein Mutahar adalah orang yang sangat berjasa dalam perintisan dan pendirian PASKIBRAKA, dapat dikatakan Husein Muthar adalah bapak PASKIBRA Indonesia, bukan hanya Husein Mutahar saja yang mengambil andil dalam penataan PASKBIRKA, masih banyak tokoh-tokoh lainya, seperti Idik Sulaiman yang telah mencetuskan akronim PASKIBRAKA sebagai pengganti pasukan pengerek bendera(dari tahun 1967-62), dan beliau juga yang merancang baju untuk upacara PASKIBRAKA serta atribut dan lambang paskibra (bunga teratai) bukan hanya itu saja Idik Sulaiman merancang konsep silabus pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan PASKIBRAKA, Darminto Surapati merupakan pakar PBB dan ahli dalam pelatihan dan pendidikan tatacara upacar dan tapak-tapak pengibaran, dalam hal pembinaan mental di dalam kehidupan sehari-hari selama anggota Paskibraka berada di asrama ada Soebedjo dan Bunda Bunakim.Mereka semua senantiasa bekerja dan berjalan bersama membangun suatu bangunan yang sangatlah utuh, merekalah adalah pandu-pandu terbaik bangsa yang berhasil menciptakan karya luar biasa, dengan hati-hati berhasil menyusun dan membuat konsep secara detail tentang PASKIBRAKA.
Mata Rantai Yang Sengaja Diputus
SALAAM..... PRAMUKA......!!!!! mungkin pembaca akan tercengang, kenapa awal paragrafnya mengunakan kata itu, bukankah pada pembahasan awal sudahlah jelas kita sedang membahas PASKIBRAKA, lantas kenapa yang digunakan adalah “Salam PRAMUKA” bukan “Salam paskibra”..??(bukankan itu pertanyaan yang ada di benak pembaca). Pertanyaan pembaca akan terjawab jika telah selesai membaca tulisan ini.
PASKIBRA dan PRAMUKA adalah sebuah hal yang nampak berbeda dan jauh dewasa ini, bahkan terkadang kita temukan ada ketidakharmonisan diantara keduanya, apakah ada yang salah, yang terkadang membuat ketidakharmonisan ini..?? tidak jarang, bahkan sering kita jumpai perselisihan diantara keduanya baik ditingkat pendidikan (sekolah) dan daerah (kecamatan,kabupaten,dll) dua hal inilah yang membuat penulis membuat artikel ini.
Seperti telah di jelaskan diatas bagaimana sejarah PASKIBRA berdiri, dan siap saja yang mengambil andil dalam pendirian dan perintisan PASKIBRA, setiap kali kita mencari tau sejarah dan latar belakang tentang PASKIBRA baik melalui media cetak atau situs-situs internet, maka yang akan kita temukan dan dapatkan tidaklah jauh berbeda dengan tulisan penulis diatas. Rasanya ada hal yang sempat luput atau bahkan sengaja tidak diinformasikan selama ini, yang berkaitan tentang paskibra dan para tokoh legendarisnya, tidak jarang jika anggota paskibra di sekolah atau di setiap daerah tidak mengetahui secara detail konsep paskibraka yang sebenarnya, bagaimana ia lahir, atau barangkali siapa yang melahirkanya.
Gagasan PASKIBRA berawal pada tahun 1946, pada saat itu Husein Mutahar menjabat sebagai ajudan prisiden soekarno, disamping itu juga beliau sangatlah aktif dalam kegiatan Gerakan Kepanduan Indonesia beliau beberapa kali mendapatkan bintang kehormatan dari negara republik Indonesia, atas jasa-jasanya dalam membina dan mendidik generasi muda.
Pada tahun 1967 Husein Mutahar menjabat Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan PRAMUKA, pada tahun itu pula beliau menyempurnakan gagasanya yaitu membentuk formasi PASKIBRA menjadi tiga pasukan. Didalam dunia Gerakan Kepanduan Husein Mutahar termasuk kedalam tokoh yang sangat berjasa, beliau adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Husein Mutahar adalah seorang komposer, tidak sedikit lagu-lagu yang telah beliau ciptakan, beberapa lagu yang sangat terkenal adalah, Syukur, Hari Merdeka, Dirgahayu Indonesiaku,lagu-lagu mars dan pramuka yang berhasil beliau ciptakan, sebelum beliau wafat KWARNAS pernah merencanakan mengadakan konser untuk memperdengarkan lagu-lagu beliau.
Husein Mutahar aktif dan terlibat di lembaga Gerakan Kepanduan sejak awal lembaga tersebut berdiri.mari kita tengok perjalalan beliau di dunia kepanduan indonesia. Berawal dari tahun 1934-1969 beliau menjadi Pemimpin Pandu dan Pembina Pramuka, kemudian pada tahun 1945-1961 belaiau Ikut serta mendirikan dan bergerak sebagai pemimpin Pandu serta kemudian menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan dan Kesatuan Kepanduan Nasional Indonesia “Pandu Rakyat Indo-nesia. Disusul pada tahun berikutnya tepatnya pada tahun 1961-1969 beliau ikut serta pula mendirikan dan bergerak sebagai Pembina Pramuka, duduk sebagai anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional Urusan Latihan.Pada tahun 1966-1968, beliau menjabat sebagai Direktur jendral Pemuda dan Pramuka (Dirjen Udaka) Departemen P&K. Jabatan tertinggi dalam dunia Kepanduan beliau duduki pada tahun 1973 -1978 sebagai Sekretaris Jenderal Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuk, dan menjadi anggota biasa terhitung 1978 hingga akhir hayatnya yaitu tahun 2004.
Sungguh luar biasa, dari rentetan perjalanan beliau didunia kepanduan bahkan hampir seluruh hidupnya beliau didikasikan untuk, gerakan kepanduan dalam upaya pembinaan generasi muda, bahkan beliau dalam rangka mempermudah salah satu tujuan gerakan kepanduan indonesia yaitu mencetak “pandu muda berpancasila” beliau menggagas PASKIBRA yang diharapkan akan menumbuhkan jiwa kosra dihati para pemuda penerus bangsa.
Husein Mutahar adalah orang pertama yang mengusulkan gagasan tentang PASKIBRA, selanjutnya siapa lagi orang berikutnya ke-2, ke-3 dan seterusnya. ururutan kedua sangatlah tepat jika dijatuhkan kepada Idik Sulaiman mengapa demikian..? Idik Sulaiman adalah yang melontarkan nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA, beliau pun yang mencetuskan lambang PASKIBRAKA yaitu bunga teratai dan juga baju serta atribut yang digunakan, lencana yang digunakan paskibra adalah lencana merah putih dan garuda, merupakan tanda bukti telah mengikuti pelatihan “pandu muda ber-pancasila”. idik sulaiman ternyata masih mengaitkan makna simbolis lencana paskibra dengan Gerakan Kepanduan indonesia, lantas siapakah sebenarnya Idik Sulaiman..?
Dia adalah PRAMUKA sejati, Dunia kepanduan dan Pramuka adalah bagian lain dari hidup Idik Sulaeman, ini adalah catatan singkat perjalanan beliau dalam dunia Gerakan Kepanduan. Sejak berusia enam tahun (1939), ia sudah mengenal kepanduan sebagai pandu muda di Kepanduan Natipy ,Sesudah Pandu Rakyat berdiri di Kuningan, ia menjadi Pandu Perintis dan dilantik di daerah Manonjaya.
Tahun 1950 beliau pindah ke Purwakarta dan masuk kepanduan lagi sebagai Pandu Pawang. Baru kemudian jadi Pandu Penuntun dan masuk Kelompok Jakarta-17 saat SMA di Jakarta.Ketika kuliah di ITB, Idik mendirikan Perindukan Pemula. Itulah sebabnya ketika Gerakan Pramuka didirikan, ia masuk dalam susunan Kwartir Daerah Jawa Barat sebagai Andalan Daerah Urusan Perlengkapan. Ia juga sempat menjadi Ketua Kwartir Cabang Kodya Bandung menggantikan A. Djamil yang pindah ke Jakarta. Dengan pengalaman di Jawa Barat itulah, ketika pindah ke Jakarta Idik ditunjuk menjadi Asisten Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kwartir Nasioal Gerakan Pramuka.
Ketika mengajar di Universitas Trisakti, Idik mendirikan dan mengaktifkan Pramuka di sana bersama beberapa dosen dan pimpinan universitas. Sejumlah kursus orientasi yang terorganisir dan berkesinambungan diadakan dengan tokoh-tokoh mahasiswa, sehingga Pramuka Trisakti tetap eksis sampai sekarang di Kampus A, B dan C. Selama sebelas tahun menjadi Andalan Nasional (1988-1998), Idik tercatat pernah mendapat penghargaan Lencana Darma Bakti, Lencana Panca Warsa IV dan Lencana Melati.
Lantas siapa lagi yang memberikan peranaan penting dalam penataan dan pendidikan PASKIBRAKA.? Jika Husein Mutahar adalah yang memberikan gagasan utama, sedangkan Idik Sulaiman adalah yang menciptakan teori, konsep pendidikan, lantas siapa yang secara utuh menjadi pelaksana kegiatan dilapangan.? Dalam paragraf diatas dijelaskan “Darminto Surapati merupakan pakar PBB dan ahli dalam pelatihan dan pendidikan tatacara upacar dan tapak-tapak pengibaran” kemudian apakah kita masih bertanya siapakah beliau.? Jawabanya adalah Darminto surapati, tidak jauh berbeda dari seorang Husein Mutahar dan idik sualaiman, Beliau merupakan aktifis Gerakan Kepanduan Indonesia, ide-ide dan konsep yang beliau susun, merupakan adaptasi dan terinspirasi dari berbagai pengalamanya didalam Gerakan Kepanduan Indonesia. bagaimana dengan Bunda Bunakim dan Soebedjo.? Jika pembaca adalah simpatisan dan fanatik terhadap PASKIBRA, silahkan pembaca cari tau siapa juga mereka, Bunda Bunakim dan juga Soebedjo tidaklah lain adalah orang tua kita, pantaskah kita jika tidak mengeanal dan mengetahuinya...??
Perlu kita ketahui bersama salah satu gerakan yang bertujuan membangun dan mendidik para pemuda sebagai pewaris dan penerus bangsa adalah Gerakan Kepanduan atau yang lebih kita kenal dengan PRAMUKA, gerakan ini memiliki sejarah yang sangat panjang di mulai dari zaman penjajahan hindia belanda dan memiliki lika-liku unik jika kita kaji.Gerakan Kepanduan Indonesia (PRAMUKA) sudah sangatlah jelas mampu dan terbukti berhasil mencetak dan membina generasi muda penerus bangsa yang senantiasa mengamalkan pancasila dan terus memberikan karya luar biasa, tidak sedikit Putra-putri terbaik bangsa lahir dan besar dari Gerakan Kepanduan Indonesia, tidaklah mungkin seorang Husein Mutahar meiliki gagasan yang cemerlang tentang pengibaran, Idik Sulaiman yang memiliki konsep pendidikan dan pelatihan, serta dengan detail merancang lambang, baju dan atribut yang di gunakan oleh pasukan pengibaran, atau Darminto Surapati yang ahli dalam bidang PBB dan tata cara pengibaran, mampu meberikan sumbangsih yang sangat luar biasa terhadap PASKIBRAKA, jika mereka tidak memiliki segudang ilmu, dan sejuta pengalaman dalam bidang Gerakan Kepanduan (PRAMUKA), hampir seluruh hidup mereka tidak terlepas dari dunia kepanduan, bahkan sampai akhir hayatpun mereka masih tercatat dan aktif dalam kegiatan-kegiatan ke-PRAMUKA’an
Sungguh masih banyak ihwal dan mata rantai yang terputus yang dapat mengaitkan Gerakan Kepanduan (PRAMUKA) dan PASKIBRA selain beberapa penjelasan yang telah dituliskan diatas.Tapi kiranya sekarang kita mengetahui, dan mampu sedikit memahami konsep dasar dan esensi apa yang ingin disampaikan dari PASKIBRA dan Gerakan Kepanduan (PRAMUKA). Malu lah kita selama ini jika diantara PASKIBRA dan Gerakan Kepanduan (PRAMUKA) tidak hidup harmonis, arogan, bahkan berselisih dan menjatuhkan satu sama lain, apa yang akan dikatakan oleh Husein Mutahar selaku penggagas PASKIBRA sekaligus Seorang Eyang PRAMUKA, apa yang akan di cetuskan Idik sulaiman sebagai Penyusun konsep PASKIBRAKA dan juga PRAMUKA sejati. Mereka adalah pandu-pandu terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa, yang mampu mendidik dan membina generasi penerus bangsa, agar memiliki jiwa-jiwa korsa, yang terus berjuang tanpa mengenal lelah dan pamrih.Mereka lahir, dan melahirkan sebuah karya besar, karya itu adalah PASKIBRA.
Sumber : prajamts.blogspot.com
0 komentar :